Jual Ikan Mas dan Nila di JABODETABEK

Kami dari PT. Empang Kuring Group kini men Jual Ikan Mas dan Nila di Jabodetabek untuk keperluan catering, rumah makan, restoran, pasar ikan, maupun pemancingan. PT. Empang Kuring Group merupakan gabungan pembudidaya / petani ikan di Waduk Cirata yang fokus terhadap pengembangan jenis ikan Mas dan Nila. Harga Ikan Mas dan Nila terkini bisa dilihat disini

P1000048

 

memberi pakan ikan

Nila

induk ikan mas

Pentingnya Makan Ikan (GEMARIKAN)

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
Ikan baik untuk tambahan diet karena kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat. Orang yang sering makan ikan cenderung mengonsumsi lebih sedikit daging dan keju.

Beberapa cara sehat untuk memasukkan ikan dalam program diet Anda di antaranya bisa dengan cara dipanggang, rebus, dan dikukus. Ikan sangat direkomendasikan oleh banyak pakar kesehatan sebagai makanan dengan manfaat kesehatan yang kompleks.

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh dengan mengonsumsi ikan.

  1. Kesehatan kardiovaskular
    Asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam ikan telah terbukti manfaatnya bagi jantung, arteri, dan vena yang membentuk sistem kardiovaskular Anda. Konsumsi ikan dapat membantu mencegah penyakit jantung dan gagal jantung dengan mencegah akumulasi trigliserida, mengurangi tingkat trigliserida berlebih, meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan mencegah pembekuan darah. Studi para ahli dari Harvard School of Public Health menyimpulkan, makan sampai dua porsi ikan dalam seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung tiga kali lipat.
  2. Menurunkan tekanan darah
    Minyak ikan sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah, tetapi peran mereka dalam pencegahan belum jelas. Namun, mengasup banyak minyak ikan tidak dianjurkan.
  3. Menurunkan berat badan
    Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di University of Georgia, minyak ikan dengan DHA membantu menghentikan konversi pra-sel lemak ke dalam sel lemak sehingga mengurangi penumpukan lemak secara keseluruhan. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan , konsumsi kapsul minyak ikan diikuti dengan berolahraga efektif menurunkan lebih banyak lemak daripada olahraga tetapi tanpa asupan suplemen minyak ikan.
  4. Menekan risiko kanker
    Omega 3 dalam ikan telah terbukti membantu mencegah tiga jenis kanker yang paling umum, yakni kanker payudara, kolon, dan prostat. Suplemen minyak ikan juga dapat membantu pasien yang menderita hiperlipidemia.
  5. Meningkatkan fungsi otak
    Asam lemak omega-3 pada ikan dapat membantu perkembangan otak Anda. Asupan omega-3 yang tepat dapat membantu meningkatkan fokus mental pada anak-anak dan orang dewasa. Sebuah studi baru menunjukkan, suplemen minyak ikan dapat meningkatkan memori pada orang dewasa. Para peneliti juga menemukan manfaat asam lemak omega-3 pada ikan dalam meningkatkan perkembangan otak bayi dan anak-anak.
  6. Melawan peradangan
    Ikan, terutama minyak ikan, memiliki sifat anti-inflamasi. Oleh karena itu, ikan efektif dalam mengurangi peradangan dalam darah dan jaringan. Asam lemak omega-3, khususnya EPA, banyak ditemukan dalam minyak ikan dan memiliki efek yang sangat positif pada respons inflamasi sehingga sangat membantu dalam mengurangi radang sendi, prostatitis (radang prostat), dan sistitis (radang kandung kemih).
  7. Menyehatkan mata
    Konsumsi ikan sangat baik karena mempunyai kemampuan dalam memperbaiki penglihatan. Ikan dapat melawan degenerasi makula (bagian tengah retina), glaukoma, dan sindrom mata kering. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang makan setidaknya dua porsi ikan per minggu lebih kecil kemungkinan mengalami degenerasi makula terkait (penyebab utama kebutaan terkait usia) dibandingkan orang yang tidak makan ikan sama sekali. Para peneliti mengatakan, asam lemak omega-3 dapat mengurangi risiko inflamasi dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
  8. Perawatan kulit
    Konsumsi ikan membantu menjaga kulit dalam kondisi baik. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Lipid Research, asam lemak omega-3 EPA yang ditemukan dalam minyak ikan dapat membantu mencegah keriput dan menunda proses penuaan kulit. Bahkan, menurut beberapa studi terbaru, suplemen minyak ikan dapat menjaga kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
  9. Mengatasi depresi
    Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan baik untuk mengurangi depresi dan kecemasan. Studi telah menemukan bahwa masyarakat yang mengonsumsi banyak ikan memiliki tingkat depresi yang lebih rendah.

sumber : budidaya-ikan.com

Masih Rendahnya Produktivitas Perikanan Indonesia

Produktivitas nelayan, pembudidaya ikan dan pengolahan hasil perikanan Indonesia dinilai relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara perikanan utama lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, dan Thailand.

Demikian pula, keberlanjutan (sustainability) dan daya lenting (resilience) usaha perikanan budidaya ataupun perikanan tangkap juga masih terbilang rendah. Ini akibat ledakan penyakit dan faktor-faktor alam lainnya.

“Nilai ekspor pun masih relatif rendah, pada 2011 hanya USD 3,5 miliar,” papar Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Rokhmin Dahuri di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (5/12).

Dibandingkan dengan potensi produksinya yang terbesar di dunia, tambah Rokhmin, kontribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan BPS tahun 2012, sekitar 3,2% untuk raw materials dan 8% untuk raw materials dan produk olahan.

“Dan sekitar 45% nelayan masih miskin,” ujar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 ini.

Rokhmin menilai saat ini daya saing produk perikanan Indonesia terbilang lemah. Pada tahun 2011 misalnya nilai ekspor perikanan Indonesia sebesar USD 3,5 miliar, sedangkan Vietnam mencapai USD 6,2 miliar dan Thailand sebesar USD 8,5 miliar.

“Pangsa (share) udang Indonesia dalam pasar udang global masih menempati peringkat ke-4, dibawah Thailand, China, dan Vietnam,” tukas Rokhmin. (Sumber : Jaring News)

apakah bisnis perikanan masih menjanjikan?

pertanyaan ini kerap kali terlontarkan kepada saya, banyak mahasiswa maupun orang umum yang ingin memulai bisnisnya kurang percaya diri dengan dunia perikanan. lalu dengan tegas saya jawab YA!, perikanan masih memiliki potensi bisnis yang belum sepenuhnya di garap, mulai dari hulu (pembibitan, pendederan, pembesaran) tengah (suplier) hingga hilir (olahan, restoran ataupun yang lainya). bahkan bila dibanding kan dengan jenis usaha lain, perikanan memiliki perputaran yang cepat. sehingga modal yang dikeluarkan dapat kembali diperoleh dalam waktu beberapa tahun bahkan bulan. So, bagi rekan-rekan yang memiliki hasrat untuk menjadi seorang wirausaha, bidang perikanan merupakan pilihan yang mendapat prioritas untuk dijalankan…..

“SUKSES bermula dari MENTAL yang SUKSES”

 

Gemar Makan Ikan

Terlalu lama kita membiarkan rakyat makan seadanya. Sebagai Negara yang 75 persen wilayahnya berupa lautan yang luasnya 5,8 juta km persegi, konsumsi ikan rakyat kita masih rendah. Tingkat konsumsi ikan per kapita di Jawa Tengah tahun 2007 kurang dari 26 kg/kapita/tahun. Rendahnya tingkat konsumsi ikan per kapita per tahun ini menunjukkan masih rendahnya budaya makan ikan dibandingkan negara-negara lain seperti Jepang (110 kg), Korea Selatan (85 kg), Amerika Serikat (80 kg), Singapura (80 kg), Hongkong (85 kg), Malaysia (45 kg), dan Thailand (35 kg).

Sejarah budidaya ikan air tawar di Indonesia memang berawal di Jabar. Provinsi Jabar tercatat sebagai wilayah yang menghasilkan lebih dari separuh ikan air tawar konsumsi yang beredar di pasar lokal. Tak heran jika budaya memelihara ikan begitu mengakar di wilayah ini. Sejak ikan mas diintroduksi pada awal abad 19, ikan yang konon berasal dari wilayah China ini terus menyebar dan meningkat produksinya dari tahun ke tahun. Pada 2007, provinsi tersebut menghasilkan sekitar 124 ribu ton ikan mas, 66.000 ton ikan nila, 6.000 ton ikan patin, dan 11.000 ton bawal air tawar. Jadi, totalnya 208 ribu ton lebih atau 58% dari total produksi ikan air tawar yang dihasilkan Indonesia. Dari keempat jenis ikan tersebut saja, nilai uang yang dihasilkan mencapai Rp696,5 miliar.

Produksi ikan air tawar yang terus meningkat  perlu diimbangi dengan perluasan pasar dan pengelolaan lingkungan perairan yang baik agar usaha ini berkelanjutan. Seiring makin tumbuhnya kesadaran masyarakat pada sumber pangan bergizi tinggi, konsumsi ikan per kapita per tahun terus meningkat. Menurut data Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), konsumsi ikan per kapita per tahun penduduk Indonesia pada 2006 telah mencapai 30 kg per kapita per tahun, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 28 kg. Hal ini menjadi salah satu pemicu peningkatan produksi ikan budidaya, khususnya ikan air tawar. Dalam kurun waktu lima tahun (2002—2006) terjadi peningkatan produksi ikan mas, nila, patin, dan bawal air tawar, masing-masing 19,2%, 65,5%, 9,6%, dan 251%.

Meningkatnya produksi ikan di wilayah ini antara lain didukung penguasaan teknologi budidaya para petaninya serta metode pemeliharaan yang bervariasi. Ikan tidak hanya dibesarkan di kolam atau sawah (minapadi), tapi juga di perairan umum, seperti sungai, danau, dan waduk. Sebagai contoh sebut saja Waduk Cirata. Wilayah ini telah lama berubah wajah menjadi sentra produksi ikan-ikan air tawar. Tak kurang dari 50.000 unit keramba jaring apung (KJA) beroperasi di danau buatan yang dibangun pada 1982 ini dengan omzet mencapai kurang lebih Rp1,3 triliun yang berasal dari penjualan ikan konsumsi, benih, pakan, serta sarana produksi perikanan lainnya.

Klasifikasi Ikan Mas

Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) dikelompokkan ke dalam:

Kerajaan   : Animalia

Filum        : Chordata

Kelas        : Actinopterygii

Ordo         : Cypriniformes

Famili       : Cyprinidae

Genus       : Cyprinus

Spesies     : Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758)

Secara umum, ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke samping. Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik, tipe mulut terminal, dapat disembulkan, terdapat dua pasang sungut, dan tidak bergerigi. Sirip punggung (dorsal) ikan mas memanjang dan berjari-jari keras, sedangkan di bagian akhir bergerigi. Begitu juga dengan sirip dubur (anal) dan sirip ekor (caudal) berbentuk cagak. Tipe sisik pada ikan ini adalah lingkaran (cycloid)yang terletak beraturan. Garis rusuk (linea lateralis) yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Lentera 2004). Ikan mas tergolong ikan air tawar, namun ikan mas terkadang dapat ditemukan di perairan payau atau di muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-300/00.

Klasifikasi Ikan Patin

Ikan patin didatangkan dari Bangkok (Thailand) ke Bogor pada tahun 1972. Jenis ikan ini mempunyai harapan baik karena pertumbuhannya tergolong cepat dan dapat mencapai ukuran individu yang sangat besar maupun dapat dipelihara secara intensif (Hardjamulia, 1975 dalam Sumantadinata, 1983 dalam Sulistio, 2001).

Klasifikasi ikan patin Pangasius hipophthalmus (Saanin, 1984 dalam Sulistio, 2001) adalah sebagai berikut:

Kingdom         : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Pisces

Subkelas          : Teleostei

Ordo                : Ostariophysi

Subordo          : Siluroidea

Famili              : Pangasidae

Genus              : Pangasius

Spesies            : Pangasius hypophthalmus

Secara umum ikan patin memiliki bentuk badan sedikit memipih, tidak bersisik, mulut subterminal dengan empat sungut peraba (barbels). Terdapat patil pada sirip punggung dan sirip dada. Sirip analnya panjang mulai dari belakang anus sampai pangkal sirip ekor (Arifin, 1997 dalam Wibowo, 2001). Sirip punggung mempunyai duri yang bergerigi, mempunyai sirip tambahan (adipose fin), terdapat pula garis lengkung yang berawal dari kepala sampai pangkal sirip ekor, sirip ekor bercagak dengan tepi berwarna putih. Warna badan kelabu kehitaman, sirip anal putih dengan garis hitam di tengah (Sumantadinata, 1983 dalam Wibowo, 2001).

Ikan ini sesekali muncul ke permukaan untuk mengambil oksigen langsung dari udara (Arifin, 1997 dalam Wibowo, 2001). Menurut Robert dan Vidthayanon (1991) dalam Wibowo (2001), gelembung renang ikan patin merupakan organ yang mirip dengan organ pernapasan. Kekhasan tapis insangnya terletak pada keadaan yang selalu berubah dan kadang-kadang ukurannya kecil dan bergerigi rudimeter. Salah satu contoh ditemukan 15 atau 40 tapis insang bagian cabang bawah pada lengkung insang pertama. Kandungan oksigen terlarut lebih dari 3 mg/l baik untuk telur dan larva, sedangkan 0,6-9,6 mg/l baik untuk induk (Legendre et al, 1999 dalam Wibowo, 2001).

Budidaya Ikan Nila

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang berasal dari Sungai Nil di Benua Afrika. Ikan ini salah satu ikan air tawar yang banyak dinikmati sejak pertama kali didatangkan ke Indonesia. Ikan nila merupakan ikan yang potensial untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan mudah untuk dipelihara, disukai oleh masyarakat karena dagingnya enak (Djarijah, 1995). Bukan hanya itu, ikan nila juga terkenal sebagai ikan yang tahan terhadap perubahan lingkungan, dapat mentolerir suhu air yang tinggi, kadar amoniak yang tinggi serta konsentrasi oksigen yang rendah. Ikan nila termasuk ikan yang memijah sepanjang tahun, namun frekuensi pemijahan lebih banyak terjadi pada musim penghujan.

Untuk menunjang kegiatan budidaya tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhannya melalui pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrien dari ikan nila. Formulasi pakan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan ikan adalah sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Ikan nila akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik apabila diberi pakan dengan formulasi seimbang.

Salah satu  keuntungan dari ikan nila adalah ikan ini bersifat omnivora, pemakan alga, tumbuhan air, invertebrata kecil, detritus dan beberapa organisme jasad renik lainnya. Dengan demikian ikan nila merupakan jenis ikan yang memanfaatkan energi matahari secara efisien. Sifat ikan nila adalah mempunyai pertumbuhan yang cepat, tahan terhadap penyakit dan kepadatan yang tinggi, mudah dikembangbiakkan, efisien dalam memanfaatkan pakan buatan, disukai konsumen dan mudah dalam penanganannya. Di samping itu, ikan jenis ini dapat diusahakan dalam skala kecil, menengah maupun skala besar.